Jakarta, KompasOtomotif - Transmisi
manual memiliki perawatan yang lebih mudah dan tidak terlalu spesifik
seperti otomatis ataupun CVT. Cukup melakukan penggantian berkala oli
girbok setiap 40.000 km memakai pelumas dengan tipe GL4 yang memiliki
spesifikasi SAE 90 atau GL5 dengan SAE 120.
Tak demikian halnya dengan transmisi manual Nissan Grand Livina dan saudaranya Livina XR. Menurut Ade Haryawan, Kepala Bengkel Nissan Puri Indah, Jakarta Barat, pelumas yang dipakai memiliki perbedaan spesifikasi. "Biasanya kami memakai yang lebih encer, SAE 70-90 karena jarak (clearance) logam yang berada di transmisi agak rapat ," ungkap Ade. Sehingga, lanjutnya, jika memakai oli lebih kental, maka ada beberapa bagian tidak terlumasi dengan baik. Makanya, Nissan mengeluarkan oli transmisi sendiri.
Efek
Untuk mobil yang masih dalam masa garansi, menurut Ade tidak perlu khawatir sampai terjadi kesalahan penggantian jenis oli. Kecuali yang menggunakan jasa bengkel lain harus memperhatikan tingkat kekentalan olinya. Sebab, jika dituangkan oli SAE 90-120 akan timbul gejala, antara. suara berisik dari girbok yang berasal dari laher (bearing).
Gejala lain, proses masuknya gigi lebih seret karena komponen pemindah gigi (synchromesh) mendapatkan beban lebih akibat oli terlalu kental. Akhirnya terjadi hambatan saat proses pemindahan gigi. Biasanya kedua kondisi tersebut baru akan muncul setelah melakukan 2 kali penggantian oli.
Solusi
Jika Anda sudah terlanjur menggunakan oli yang tidak sesuai, tidak perlu panik. Cukup lakukan proses kuras oli dan ganti dengan standar pabrikan yang dibutuhkan sekitar 3 liter. Memang, oli Nissan cukup mahal, Rp 75.000 per liter, sementara rored hanya dijual Rp 30.000. Kendati demikian masa pakai beda 3 kali lipat. Jika yang biasa 40.000 km, milik Nissan bisa mencapai 120.000 km.
Tak demikian halnya dengan transmisi manual Nissan Grand Livina dan saudaranya Livina XR. Menurut Ade Haryawan, Kepala Bengkel Nissan Puri Indah, Jakarta Barat, pelumas yang dipakai memiliki perbedaan spesifikasi. "Biasanya kami memakai yang lebih encer, SAE 70-90 karena jarak (clearance) logam yang berada di transmisi agak rapat ," ungkap Ade. Sehingga, lanjutnya, jika memakai oli lebih kental, maka ada beberapa bagian tidak terlumasi dengan baik. Makanya, Nissan mengeluarkan oli transmisi sendiri.
Efek
Untuk mobil yang masih dalam masa garansi, menurut Ade tidak perlu khawatir sampai terjadi kesalahan penggantian jenis oli. Kecuali yang menggunakan jasa bengkel lain harus memperhatikan tingkat kekentalan olinya. Sebab, jika dituangkan oli SAE 90-120 akan timbul gejala, antara. suara berisik dari girbok yang berasal dari laher (bearing).
Gejala lain, proses masuknya gigi lebih seret karena komponen pemindah gigi (synchromesh) mendapatkan beban lebih akibat oli terlalu kental. Akhirnya terjadi hambatan saat proses pemindahan gigi. Biasanya kedua kondisi tersebut baru akan muncul setelah melakukan 2 kali penggantian oli.
Solusi
Jika Anda sudah terlanjur menggunakan oli yang tidak sesuai, tidak perlu panik. Cukup lakukan proses kuras oli dan ganti dengan standar pabrikan yang dibutuhkan sekitar 3 liter. Memang, oli Nissan cukup mahal, Rp 75.000 per liter, sementara rored hanya dijual Rp 30.000. Kendati demikian masa pakai beda 3 kali lipat. Jika yang biasa 40.000 km, milik Nissan bisa mencapai 120.000 km.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar